SEKOLAH RUJUKAN NASIONAL VERSI KEMDIKBUD
JL. Bimokurdo No. 33, Yogyakarta, Indonesia
Phone : +62 274 556674 | Fax : +62 274 586031
Phone : +62 274 556674 | Fax : +62 274 586031
Kiprah SD Muhammadiyah Sapen dalam olimpiade tingkat
internasional sudah tidak diragukan lagi. Berbagai prestasi juara olimpiade
internasional banyak memenuhi lemari pajang SD Muhammadiyah Sapen. Belum lama
berselang, Sapen meraih medali perak dalam International Singapore Mathematic Competition
(ISMC) dan Singapore International Mathematical Olympiad Challenge (SIMOC)
2016. Kini 8 siswa Sapen akan maju olimpiade tingkat nasional dan internasional
OMSI dan IMSO ke-13 yang akan dilaksanakan di Banten, 9-13 November 2016.
Menurut Pengarah IMSO ke-13 Moh Arodhi, hingga kini sudah ada 16 negara yang
menyatakan keikutsertaan dalam IMSO tahun ini. Dari 16 negara tersebut, sudah
ada enam negara yang mengirimkan nama. Mereka terdiri dari Iran (16 peserta),
Afrika Selatan (46), India (30), Mongolia (15), Sri Lanka (36), Kazakhstan
(12), dan Indonesia (75). "Sejauh ini total sudah 230 peserta yang
masuk," kata Arodhi.
Arodhi memperkirakan, total peserta pada IMSO ke-13 ini bisa mencapai 1.600
orang. Mereka terdiri dari peserta luar negeri dan dalam negeri. Bagi peserta
dari dalam negeri, ada gelaran sendiri dengan nama Olimpiade Matematika dan
Sains Indonesia (OMSI). "Peserta OMSI yang terbaik akan diikutkan pada
ajang IMSO," kata Arodhi.
Dia berharap, Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Muhadjir Effendy dapat membuka acara IMSO. Adapun pemenang IMSO dan OMSI
diharapkan sudah bisa diketahui pada Sabtu 12 November.
Sesuai namanya, Olimpiade Matematika dan Sains, kompetisi ini melombakan bidang
pelajaran matematika dan sains. Karenanya, peserta akan ada ujian teori dan
ujian eksplorasi, sesuai bidang lombanya.
Adapun yang menarik dari ajang IMSO, selain peserta berkompetisi di bidang
matematika dan sains, mereka juga diberi kesempatan untuk menampilkan adat dan
budaya masing-masing. "Acara malam budaya atau culture night akan digelar
pada Jumat," kata Arodhi.
Menurut Arief, IMSO memang bukan sekadar ajang ujian matematika dan sains,
melainkan juga bisa menjadi acara untuk saling mengenal budaya. "Ada nilai
yang lebih besar dari sekadar Olimpiade Matematika," katanya.
Adapun konsep pentasnya seperti apa, masih dalam proses pembahasan. Wali kota
Tangerang saat ini sedang mematangkan pentas budaya antarnegara ini bisa
digelar di ruang terbuka. Arief menginginkan digelar di Pusat Pemerintahan Kota
Tangerang. "Acara ini kalau bisa bersamaan dengan peluncuran video mapping
Kota Tangerang," katanya.
Dengan adanya gelaran pentas budaya antarbangsa, masyarakat Kota Tangerang dan
daerah lainnya juga bisa ikut menikmati, tak hanya peserta IMSO. Dia berharap
masyarakat mendapatkan hiburan yang juga memberi edukasi.
IMSO merupakan Olimpiade Matematika dan Sains yang pelaksanaannya digelar
tahunan. Tahun ini merupakan ajang yang ke-13. IMSO merupakan kontestasi bagi
siswa kelas V dan VI dan tidak boleh berusia di atas 13 tahun pada 31 Desember
2016. Setiap negara bisa mengirimkan perwakilannya sebanyak 12 siswa, dengan
masing-masing enam untuk bidang matematika dan enam untuk peserta sains.
Tujuan dari IMSO ini untuk meningkatkan kompetensi siswa sekolah dasar di
bidang matematika dan sains juga mempererat relasi di antara siswa antarnegara.
"Semua soal dalam IMSO ini dalam bahasa Inggris. Sehari sebelum ujian,
soalnya dibuka. Jadi, tidak mungkin untuk diterjemahkan," kata Arodhi. n
ed: hafidz muftisany
Visitor Count:
13.769.102