SEKOLAH RUJUKAN NASIONAL VERSI KEMDIKBUD
JL. Bimokurdo No. 33, Yogyakarta, Indonesia
Phone : +62 274 556674 | Fax : +62 274 586031
Phone : +62 274 556674 | Fax : +62 274 586031
Sheva
Helwa Syakira, siswa kelas 4 CIMIPA Banu Musa SD Muhammadiyah Sapen berhasil meraih
Juara I lomba orasi tingkat nasional kategori pelajar yang diselenggarakan oleh
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dalam lomba yang digelar secara
online itu, Syeva berhasil mengalahkan ratusan pesaingnya yang rata-rata
memiliki video orasi yang sangat bagus.
“Dukungan
sekolah dan keluarga bagi saya sangat penting. Orangtua semangat sekali
menshare video saya, karena ini lomba nasional. Begitu juga bapak Kepala
Sekolah juga semangat share ke guru-guru yang lain,” cerita Sheva.
Adapun
lomba orasi bertema ‘Pancasila dalam Tindakan Bersatu untuk Indonesia Tangguh’
tersebut diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh penjuru tanah air. Lomba
dibagi menjadi tiga kategori antara lain kategori pelajar, mahasiswa, dan umum.
Durasi video orasi tidak lebih dari 5 menit dan harus menjelaskan sejarah
lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945.
Menurut
Sheva, Pancasila itu sangat sakti. Negara lain tidak ada menjadikan sejenis
Pancasila sebagai dasar negaranya. Semua nilai-nilai masuk ke dalam Pancasila.
Pancasila menjadi pemersatu dan landasan berperilaku di masyarakat di tengah
keberagaman Indonesia.
“Saya
mengangkat fenomena lahirnya Pancasila yang harus kita jadikan pedoman
bertingkah laku di manapun. Kondisi pandemi kita sedang diuji, dan di saat
seperti inilah kita patut menerapkan gotong royong yang dilandasi Pancasila,”
imbuhnya.
Karena
itu, lanjutnya, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Bersatulah untuk
Indonesia tangguh. Sebagai generasi bangsa, kita harus memiliki jiwa Pancasila
dengan mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter kebangsaan dan toleransi
dalam mensikapi kehidupan masyarakat di era milenial yang sering disuguhi
informasi yang bisa mencerai beraikan anak bangsa, ungkapnya.
Sheva
mengaku, dia berusaha semaksimal mungkin untuk mempersembahkan yang terbaik.
Setelah melihat informasi di internet dan media sosial. saat itu juga dia bersiap
membuat naskah, kemudian keesokan harinya mulai menghafal dan take video.
“Sempat merasa down, karena deadlinenya 3 hari lagi. Tapi saya berusaha saja.
Proses take videonya dilakukan berulang-ulang. Padahal durasi videonya hanya 5
menit. Tapi karena rasa puas belum ada, sehingga take berulang-ulang. Saya ingin tampilkan yang terbaik,” kata Sheva.
Sementara
itu, Kepala SD Muhammadiyah Sapen, Agung Rahmanto bangga dengan prestasi yang
ditorehkan oleh anak didiknya. Dukungan pun diberikan kepada Sheva seperti
memberikan fasilitas sarana lomba termasuk menunjuk guru sebagai pembimbing
atau pelatih. Dikatakan, selama masa pandemi ini banyak lomba yang diikuti oleh
siswa SD Muhammadiyah Sapen dari tingkat nasional hingga internasional.
“Kami
mendukung anak-anak tetap mengembangkan diri selama pandemi ini dengan cara
mengikuti lomba-lomba yang ada, baik tingkat nasional maupun internasional.
Dukungannya mulai dari pendaftaran, penunjukan pembina sampai pelatihan maupun
penyiapan sarana prasarana. Dalam mengikuti lomba, kami tetap mengingatkan
anak-anak untuk menjaga kesehatan dan taati protokol kesehatan covid-19,”
tandas Agung.
Visitor Count:
13.276.131