SD Muhammadiyah Sapen semakin meneguhkan dirinya untuk memperluas jejaring dengan sekolah-sekolah di luar negeri. Setelah berkolaborasi dengan dua belas sekolah di sepuluh negara yang tersebar di tiga benua, SD Muhammadiyah Sapen kembali berkolaborasi dengan salah satu sekolah kecemerlangan di negara serumpun Malaysia, SK Seksyen 13, Shah Alam.
Kolaborasi antara bangsa yang bertajuk International Friendship and Cultural Camp Virtual Exchange 2022 dilaksanakan secara virtual selama empat minggu. Kolaborasi diikuti sekira tujuh puluh siswa dan tujuh guru dari kedua sekolah didesain dalam bentuk presentasi dan tanya jawab tentang berbagai subyek sosial dan budaya di kedua negara.
Ilman Soleh, S.S., M.Pd.I , Kabag Humas SD Muhammadiyah Sapen menjelaskan kegiatan berelasi internasional dimaksudkan untuk memberikan atmosfer yang kondusif kepada peserta didik kaitannya dengan penerapan pendidikan karakter berkebhinekaan berwawaaan global.dan memberikan pengalaman belajar baru melalui komunikasi di antara peserta didik dua sekolah.
Sheranina Allysia Misha, salah seorang peserta mengakui kegiatan ini sangat.bagus dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada dirinya dan teman-temannya untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris.
Peserta lain, Bima Sutan Ahza merasa sangat senang dirinya dapat ikut terlibat dalam kegiatan yang sangat baik untuk mengeksplore lebih dalam tentang kedua sekolah. "Saya sungguh merasa sangat beruntung dapat bergabung dalam kegiatan yang sangat luar biasa. Walaupun dilaksanakan secara virtual, tetapi saya merasa seolah sedang berada di SK Seksyen 13," ungkapnya.
Selama empat minggu siswa kedua sekolah saling berbagi dan menggali informasi tentang kehidupan sosial dan budaya masyarakat di kedua negara melalui presentasi dan tanya jawab dengan menggunakan bajasa Inggris.
Kepala SD Muhammadiyah Sapen, Agung Rahmanto, S.H., M.Pd. menyatakan kegiatan kolaborasi berelasi internasional merupakan suatu keniscayaan di era yang tidak berbatas. Karenanya siswa harus memiliki pengalaman belajar yang cukup tentang masalah-masalah sosial budaya negara lain.
"Di era yang tidak berbatas, koneksi dengan masyarakat lain di belahan dunia manapun merupakan sebuah keniscayaan. Pemahaman tentang budaya luar menjadi sangat penting untuk membentuk karakter peserta didik yang berkebhinekaan berwawasan global", ungkapnya