Berpindahnya tempat pembelajaran dari kelas menjadi di rumah selama masa pandemi covid 19, telah mengubah model pembelajaran konvensional yang dilakukan selama ini.
Belum kunjungnya program pembelajaran tatap muka menjadi pemantik sekolah untuk terus berkreasi agar dapat menghadirkan model pembelajaran yang mampu menstimulasi anak didik yang memiliki kuriositas dan mampu mengembangkan ilmu pengetahuannya secara kritis dan inovatif.
Pembelajaran berbasis aktivitas merupakan salah satu jawaban atas kenyataan tersebut. Pembelajaran ini mampu mengubah dari model pembelajaran mekanik menjadi pembelajaran partisipatif. Pembelajaran berbasis aktivitas menekankan pada partisipasi aktif dan pengalaman peserta didik secara langsung dalam pembelajaran serta menempatkan guru sebagai mitra belajar atau fasilitator pembelajaran.
Dalam kerangka mendukung pembelajaran berbasis aktivitas, perlu adanya perangkat pembelajaran yang menjadi acuan anak ketika belajar di rumah. Keberadaan modul pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan merupakan bagian penting dalam pembelajaran berbasis aktivitas.
SD Muhammadiyah Sapen berupaya untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang ideal dan terbaik selama masa pandemi. Pembelajaran dipadukan antara model pembelajaran daring, luring dan modul yang dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik.
Pengadaan modul pembelajaran mendapatkan apresiasi dari berbagai pelaku dan pemerhati pendidikan. "Majlis Dikdasmen PP Muhammadiyah menaruh atensi yang sangat besar atas inisiasi produktif dan positif yang digagas segenap pendidik SD Muhammadiyah Sapen dalam memberikan layanan pendidikan yang lebih baik kepada siswa-siswanya", ujar Dr. Kasiyarno, M.Hum. Lihat Lebih Sedikit