SD Muhammadiyah Sapen memiliki hajat besar berupa perkemahan keluarga besar SD Muhammadiyah Sapen atau lebih dikenal dengan akronim Perkasa. Kegiatan Perkasa diikuti oleh siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Sapen beserta keluarga besarnya.
Perkasa 13 diikuti oleh lebih kurang 600 peserta yang terdiri dari siswa SD M Sapen, SD M Sapen di Gowongan, SD M Sapen di Papringan, SD M Nitikan, SD M Ngadiwinatan, dan SD M Warungboto. Kegiatan kemah dipusatkan di Bumi Perkemahan Rama Shinta, 21-23/3.
Kegiatan yang dibuka oleh Ketua PDM Kota Yogyakarta, Achid Widi Rahmanto dan akan ditutup oleh Wakil Ketua DPRD Prop. Daerah Istimewa Yogyakarta, Arief Noor Hartanto sangat berbeda dengan perkemahan pada umumnya.
Perkemahan yang mengusung tema "Merangkai Hasanah Budaya Nusantara dalam Zamrud Khatulistiwa" sarat dengan unsur entertainment dan edukasi serta character building. Siswa tidak hanya edukasi masalah yang berkaitan dengan kepanduan dan pembentukan karakter, namun juga diedukasi tentang kedisiplinan, kemandirian, kerjasama, dan empati sosial.
Tidak kalah menariknya kegiatan perkemahan Sapen selalu mengusung nuansa budaya Nusantara sebagai sebuah keragaman budaya yang patut dilestarikan. Salah satunya melalui kegiatan Karnaval Budaya Nusantara dari Sabang Sampai Merauke. Kegiatan ini sangat menghibur orangtua siswa dan wisatawan domestik maupun mancanegara yang sedang berkunjung ke Candi Prambanan.
Kegiatan lainnya menyaksikan pertunjukan sendratari kolosal Ramayana di Pelataran Candi Prambanan dengan back ground Candi Prambanan yang disorot lampu sehingga kelihatan sangat indah. Kegiatan ini mampu menghipnotis setiap penonton yang hadir dengan kepiawaian para penari penerus budaya leluhur bangsa. Joke-joke segar yang dimunculkan para penari sekali-kali membuat penonton tertawa lebar.
Seusai menyaksikan sendratari Ramayana, dilanjutkan dengan malam Api Unggun dengan latar belakang panggung seni dan budaya. Masing-masing regu menampilkan kreativitasnya di atas panggung untuk menghibur rekan-rekannya sembari menghangatkan tubuh di tengah tusukan angin malam yang berhembus sepoi-sepoi.
Kegiatan caraka malam merupakan salah satu kegiatan untuk menguji nyali siswa dan berani menerima tantangan. Sebuah pengalaman yang jarang didapat, melalui kegiatan ini siswa dicoba kemampuan adrenalinnya. Waktu kemah tiga hari pun tidak terasa hingga menjelang kepulangan. Siswa pulang sambil membawa sejuta kenangan dan pengalaman ke rumahnya masing-masing.